tag:blogger.com,1999:blog-69072637081793506112024-03-08T05:12:29.037-08:00Proteksi Teknik Tegangan TinggiElectrizerhttp://www.blogger.com/profile/09205062418711841458noreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-6907263708179350611.post-88086824830668759242012-05-22T13:25:00.001-07:002012-05-27T07:38:31.286-07:00PENGARUH RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK TERHADAP KESEHATAN MANUSIA<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">PENGARUH RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK</span></b><b><span style="font-size: 20pt; line-height: 115%;"></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">TERHADAP KESEHATAN MANUSIA</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Abstrak</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Radiasi pada dasanya adalah suatu cara perambatan energi dari sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan medium. Gelombang radio, sinyal televisi, sinar radar, cahaya tak terlihat, sinar-x dan sinar gamma merupakan contoh-contoh gelombang elektromagnetik. Tingkat paparan gelombang elektromagnetik dari berbagai frekuensi berubah secara signifikan sejalan dengan perkembangan teknologi yang menimbulkan kekhawatiran bahwa paparan dari gelombang elektromagnetik ini dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan fisik manusia. Banyak kalangan mengklaim bahwa gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh alat-alat listrik dapat mengganggu kesehatan pengguna dan orang-orang yang berdiri di sekitarnya. Anggapan ini dibenarkan oleh para ahli bidang telekomunikasi, namun tidak sedikit pula bantahan-bantahan oleh beberapa pihak yang menyangkal sebaliknya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kata kunci : </span></i></b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Radiasi, Gelombang Elelktromagnetik, Kesehatan Manusia.</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1. PENDAHULUAN</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Istilah radiasi sering dianggap menyeramkan, sesuatu yang membahayakan, mengganggu kesehatan bahkan keselamatan. Padahal di sekitar kita baik di rumah, di kantor, maupun di tempat-tempat umum, ternyata banyak sekali radiasi. Radiasi pada dasanya adalah suatu cara perambatan energi dari sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan panas. Beberapa contoh adalah perambatan panas, cahaya, dan gelombang radio.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Spektrum gelombang elektromagnetik yang kita ketahui mencakup rentang frekuensi yang lebar.Gelombang radio, sinyal televisi, sinar radar, cahaya tak terlihat, sinar-x dan sinar gamma merupakan contoh-contoh gelombang elektromagnetik. Dalam ruang hampa, gelombang ini semuanya merambat dengan kecepatan yang sama, 3 x 108 m/s. Sumber elektromagnetik ada dimana-mana, matahari, bintang, lampu, dan tornado merupakan sumber alamiah dari gelombang elektromagnetik. Ada juga sumber elektromagnetik buatan seperti ledakan nuklir, rangkaian listrik dengan tube vakum atau transistor, diode microwave, laser antena radio dan banyak lagi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tubuh manusia akan tersinari oleh berbagai frekuensi gelombang magnetic yang kompleks.Tingkat paparan gelombang elektromagnetik dari berbagai frekuensi berubah secara signifikan sejalan dengan perkembangan teknologi yang menimbulkan kekhawatiran bahwa paparan dari gelombang elektromagnetik ini dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan fisik manusia. Ada kemungkinan gangguan tersebut adalah <i>electrical sensitivity.</i> <i>Electrical sensitivity </i>adalah gangguan fisiologis dengan tanda dan gejala neurologis maupun kepekaan, berupa berbagai gejala dan keluhan. Gangguan ini umumnya disebabkan oleh radiasi elektromagnetik yang berasal dari jaringan listrik tegangan tinggi atau ekstra tinggi, peralatan elektronik di rumah, di kantor maupun industri. Termasuk telepon seluler (ponsel) maupun microwave oven, ternyata sangat potensial menimbulkan berbagai keluhan tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Banyak kalangan mengklaim bahwa gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh alat-alatlistrik dapat mengganggu kesehatan pengguna dan orang-orang yang berdiri di sekitarnya. Anggapan ini dibenarkan oleh para ahli bidang telekomunikasi, namun tidak sedikit pula bantahan-bantahan oleh beberapa pihak yang menyangkal sebaliknya. Berdasarkan hal di atas akan dijelaskan secara garis besar gelombang elektromagnetik serta pengaruhnya terhadap kesehatan manusia. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut: Bagaimanakah pengaruh radiasi gelombang elektromagnetik terhadap kesehatan manusia? Karya Ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh radiasi gelombang elektromagnetik terhadap kesehatan manusia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2. HASIL DAN PEMBAHASAN</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ada dua jenis radiasi. Jenis pertama adalah partikel alpha dan beta yang berasal dari material radioaktif; dan gelombang elektromagnetik atau photon adalah jenis yang kedua. Disini radiasi yang menjadi pokok bahasan hanya pada gelombang elektromagnetik. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Spektrum gelombang elektromagnetik dibagi menjadi beberapa daerah. Pada spektrum gelombang dengan frekuensi 60 atau 50 Hz terdapat medan elektromagnetik yang dibangkitkan oleh saluran daya listrik dan beberapa peralatan besar maupun lecil. Pada ujung atas terdapat radiasi nuklir yang terdiri dari sinar gamma dan sianr-x. Ditengah-tengah terdapat frekuensi radio (RF) gelombang elektromagnetik yang membawa apa saja dari radio AM dan FM dan siaran televisi, band radio dan lainnya. Oleh karena itu peralatan komunikasi yang atau membocorkan gelombang elektromagnetik RF.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Gelombang elektromagnetik energi sangat tinggi, seperti sinar gamma atau sinar-x, disebut juga radiasi ionisasi karena mereka mengionisasi molekul pada jalur yang dilalui. Pemaparan gelombang yang tidak terkendali dari radiasi ionisasi dalam jumlah besar diketahui sebagai penyebab penyakit dan bahkan kematian pada manusia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Efek biologis gelombang elektromagnetik RF non-ionisasi tidak diketahui dengan baik pada saat ini, walaupun telah dilakukan beberapa penelitian. Belum ditemukan bukti bahwa pemaparan terhadap gelombang elektromagnetik frekuensi rendah dari saluran transmisi akan menyebabkan beberapa penyakit.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2.1 Aplikasi Gelombang Elektromagnetik serta Dampak terhadap Kesehatan Manusia.</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Manusia telah menemukan peralatan yang menghasilkan energi elektromagnetik untuk komunikasi, sensor dan deteksi, serta keperluan lain. Apapun tujuannya, sebuah sistem harus</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">menstransmisikan energi tersebut dalam cara yang diinginkan. Beberapa cara mentransmisikan adalah melalui saluran transmisi, dengan mengirimkannya melalui udara, atau dengan cara</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">microwave titik ke titik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kemajuan teknologi komunikasi akan diikuti oleh tingkat kehidupan yang lebih baik, yang akan menuju ke tingkat kemudahan-kemudahan dalam berkomunikasi, dengan diciptakannya telepon seluler (ponsel). Ponsel merupakan alat komunikasi dua arah dengan menggunakan gelombang radio yang juga dikenal dengan radio frequency (RF), dimanapun Anda melakukan panggilan, suara akan ditulis dalam sebuah kode tertentu ke dalam gelombang radio dan selanjutnya diteruskan melalui antena ponsel menuju ke <i>base station </i>terdekat dimana anda melakukan panggilan. Gelombang radio inilah yang menimbulkan radiasi dan banyak kontroversi dari berbagai kalangan tentang keamanan dalam menggunakan ponsel.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Secara garis besar, radiasi total yang diserap oleh tubuh manusia adalah tergantung pada beberapa hal:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1. frekuensi dan panjang gelombang medan elektromagnetik</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2. polarisasi medan elektromagnetik</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3. jarak antara badan dan sumber radiasi elektromagnetik dalam hal ini handphone</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">4. keadaan paparan radiasi, seperti adanya benda lain disekitar sumber radiasi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">5. sifat-sifat elektrik tubuh. Hal ini sangat tergantung pada kadar air didalam tubuh, radiasi akan lebih banyak diserap pada media dengan konstan dielektri tinggi seperti otak, otot dan jaringan lainnya dengan kadar air tinggi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Menurut <i>The National Radiological Protection</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none; text-indent: .5in;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Board </span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(NPRB) UK, Inggris. Efek yang ditimbulkan oleh radiasi gelombang elektromagnetik dari telepon seluler dibagi menjadi dua yaitu :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1. Efek fisiologis</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Efek fisiologis merupakan efek yang ditimbulkan oleh radiasi gelombang elektromagnetik tersebut yang mengakibatkan gangguan pada organ-organ tubuh manusia berupa, kangker otak dan pendengaran, tumor, perubahan pada jaringan mata, termasuk retina dan lensa mata, gangguan pada reproduksi, hilang ingatan, kepala pening.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2. Efek psikologis</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Merupakan efek kejiwaan yang ditimbulkan oleh radiasi tersebut misalnya timbulnya stress dan ketaknyamanan karena penyinaran radiasi berulang-ulang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2.2 Radiasi Elektromagnetik Dari Telepon Seluler</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Telepon seluler (ponsel) mentransmisikan dan menerima sinyal dari dan ke substasiun yang ditempatkan di tengah kota. Substasiun yang menerima sinyal paling jernih dari telepon seluler memberikan pesan ke jaringan telepon local jarak jauh. Jaringan Personal Communication Services (PCS) mirip dengan system telepon seluler. PCS menyediakan komunikasi suara dan data didesain untuk menjangkau daerah yang luas. Pita frekuensi 800 sampai dengan 3000 MHz telah dijatahkan untuk peralatan komunikasi ini (Kobb,1993).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Karena telepon seluler atau unit PCS harus berhubungan dengan substasiun yang diletakkan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">beberapa kilometer jauhnya, pancaran dari peralatan ini harus cukup kuat untuk memastikan sinyalnya bagus. Peralatan ini memancarkan daya sekitar 0,1 sampai dengan 1,0 W. Tingkat daya dari antena ini aman untuk kesehatan kepala (Fischetti, 1993). Kerapatan daya puncak dari antena pada telepon seluler ini memdekati 4,8 W/m2 atau 0,48 mW/cm2 (IEEE C 95.1-1991).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Penelitian mengenai pengaruh gelombang mikro terhadap tubuh manusia menyatakan bahwa untuk daya sampai dengan 10 mW/cm2 masih termasuk dalam nilai ambang batas aman (Wardhana,2000) Para ahli mengungkapkan radiasi yang ditimbulkan ponsel tidak seratus persen bisa menyebabkan gangguan kesehatan terhadap manusia, mengingat masih banyak orang yang masih setia menggunakan piranti <i>wireless </i>ini untuk memudahkan aktifitasnya dan tidak terjadi suatu hal apapun bahkan boleh dibilang masih aman-aman saja. Namun kita juga tidak bisa mengabaikan atas permasalahan ini, paling tidak sudah dibuktikan oleh salah satu negara yang memiliki jumlah pengguna ponsel terbanyak dunia. Peraturan tersebut bisa dibilang sangat ketat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">apalagi mengenai efek samping dari radiasi ponsel. Dengan menetapkan aturan ambang batas toleransi radiasi ponsel, tentunya peraturan ini menimbulkan banyak perdebatan di kalangan produsen dengan pemerintah setempat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Paling tidak kedepan dengan jumlah penduduk Indonesia sekitar 220 juta jiwa dan baru 25 juta pelanggan saja yang sudah menggunakan telepon seluler (ponsel). Hal ini menunjukkan bahwa industri seluler ditanah air semakin maju. Seiring semakin populernya telepon genggam ini banyak orang sudah mulai mempertanyakan sebenarnya seberapa besar pengaruh radiasi ponsel kepada kesehatan manusia? Banyak pengguna ponsel yang mungkin tidak tahu bahwa ponsel yang mereka gunakan dapat mengirimkan gelombang elektromagnetik ke dalam tubuh mereka. Sesungguhnya setiap ponsel memiliki spesifikasi ukuran banyaknya energi gelombang mikro yang dapat menembus ke dalam bagian tubuh seseorang tergantung pada seberapa dekat ponsel dengan kepala. Paling tidak kurang lebih sebanyak 60 persen dari radiasi gelombang mikro yang diserap dan menembus daerah sekitar kepala.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pengukuran kadar radiasi sebuah ponsel umumnya disebut dengan <i>Specific Absorption Rate</i> (SAR). Pengukur energi radio frekuensi atau RF yang diserap oleh jaringan tubuh pengguna ponsel bisa dinyatakan sebagai units of watts perkilogram (W/kg). Batas SAR yang ditetapkan oleh ICNIRP adalah 2.0W/kg (watts per kilogram). Sementara <i>The</i> <i>Institute of Electrical and Electronics Engineers</i> (IEEE) juga telah menetapkan sebuah standart baru yang digunakan oleh negara Amerika dan negara lain termasuk Indonesia adalah dengan menggunakan batas 1.6W/kg.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, dampak gelombang elektromagnetik tegangan tinggi atau ponsel tidak berbahaya asal pancarannya kecil (UKDWNet Club). Para peneliti the Kraeftens Bekaempelse mewawancarai 427 warga Denmark yang menderita kanker otak dan 822 orang yang tidak menderita tumor kepala tentang penggunaan ponsel. Hasil studi jelas menunjukkan penggunaan ponsel sama sekali tidak meningkatkan risiko kanker otak.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">01.P/47/MPE/1992 Tentang Ruang Bebas SUTT dan SUTET Untuk Penyaluran Tenaga Listrik dan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 975 K/47/MPE/1999 Tentang Perubahan Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 01.P/47/M.PE/1992 Tentang Ruang Bebas SUTT dan SUTET Untuk Penyaluran Tenaga Listrik. Selain itu, pembangunan SUTET 500 kV juga sudah mempunyai Standar Nasional Indonesia (SNI) yaitu SNI 04.6918-2002 tentang ruang bebas dan jarak bebas minimum SUTT dan SUTET dan SNI 04.6950-2003 tentang Nilai Ambang Batas Medan Listrik dan Medan Magnet SUTT dan SUTET.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Peraturan tersebut menunjukkan jarak atau ruang yang aman dari pengaruh medan listrik dan medan magnet. Jadi masyarakat mengetahui daerah yang aman untuk beraktivitas. Jarak aman ini <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">diukur berdasarkan tingginya tegangan listrik, Untuk jaringan tegangan menengah dan rendah</b> (JTM/JTR) di daerah tersebut dapat digunakan rumus sederhana, yaitu 1 kV = 1 cm. Artinya jika tegangan di kawat jaringan sebesar 20 kV maka jarak amanya adalah 20</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">cm atau 0,2 m. Untuk transmisi SUTT dan SUTET aturan jarak aman vertical (C) adalah untuk tegangan 70 kV adalah 4,5 m, untuk 150 kV adalah 5,5 m, untuk 275 kV adalah 7,5 m dan untuk 500 kV adalah 9,5 m. Sedangkan jarak aman horizontal dari as/sumbu menara (D) adalah untuk tegangan 70 Kv adalah 7 m, untuk 150 kV adalah 10 m, untuk 275 kV adalah 13 m dan 500 kV adalah 17 m.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">PLN sendiri telah membuat pagar pembatas untuk menjaga ruang bebas dan jarak aman serta secara periodik melakukan pengukuran kuat medan listrik dengan menggunakan alat <i>Elektromagnetic</i> <i>Field Meter</i>. Menurut WHO (World Health Organization) ambang batas kekuatan medan listrik dan medan magnet yang tidak membahayakan tubuh manusia sebesar 5 kV/m untuk medan listrik dan 0,1 m Tesla untuk medan magnet. Dari hasil pengukuran yang dilakukan PLN sampai saat ini, kekuatan medan listrik dan magnet di berbagai daerah SUTT dan SUTET di Indonesia masih dibawah ambang batas tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Selain pengukuran berkala, PLN juga memberikan penyuluhan tentang aturan jarak aman kepada masyarakat. Penyuluhan ini bertujuan memberikan pengertian yang benar tentang pengaruh medan listrik dan medan magnet sehingga masyarakat yang bermikim di sekitar sarana transmisi ini, Memiliki persepsi yang benar dan rasa aman tinggal di sekitarnya. Penyuluhan ini biasanya diberikan PLN pada saat awal pengoperasian SUTT dan SUTET, Tetapi penyuluhan ini dapat juga diberikan pada kesempatan lain jika masyarakat membutuhkanya. Hingga saat ini belum ada kesepakatan dari para ahli kesehatan dunia mengenai efek SUTET terhadap kesehatan, termasuk kanker dan tumor pada anak dan orang dewasa. Karena penelitian yang dilakukan di seluruh dunia, tidak ada yang bersifat eksperimental, atau percobaan. Yang dilakukan selama ini biasanya hanya mempelajari fakta yang berupa gejala, gangguan penyakit yang dialami masyarakat kemudian dikaji hubungannya dengan SUTET.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jadi, kemungkinan satu gejala penyakit terkait dengan banyak faktor. Contohnya penyakit</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">kanker darah. Dapat dihubungkan dengan faktor genetik, gizi, perilaku atau zat berbahaya lainnya dalam lingkungan. Sangat sulit membuktikan hubungan sebab akibat antara efek SUTET dengan kesehatan manusia karena manusia tidak bisa dijadikan objek penelitian yang bersifat percobaan (eksperimental). Di samping bertentangan dengan kaidah dasar moral dan etika kedokteran, juga bisa melanggar HAM. Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama ini, gangguan kesehatan yang sering dikeluhkan masyarakat, seperti pusing, nyeri otot, gatal-gatal pada kulit, sesak nafas, susah tidur, berdebar-debar, gangguan penglihatan dan lain-lain, merupakan gangguan psikosomatik yang bersifat subyektif.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 31.5pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Gangguan psikis yang sangat populer dewasa ini berhubungan dengan SUTET disebut dengan elektromagnetik hipersensitiviti, sebenarnya merupakan gangguan stres yang berlebihan yang</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">dihubungkan dengan banyak faktor yang mempengaruhi, termasuk faktor sosial. Adanya sinyalemen yang beredar selama ini, bahwa SUTET dapat menyebabkan kanker dan tumor (terutama pada anak) sampai saat ini belum dapat dibuktikan secara benar (berdasarkan hasil riset).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Berdasarkan hasil penelitian tentang medan magnet dan medan listrik yang ada di daerah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">pemukiman jalur SUTET, seperti jalur Saguling- Cibinong, Bandung Selatan-Ungaran dan Cirata- Cibatu II, ditemukan angka yang sangat jauh dari Nilai Ambang Batas yang ditentukan IRPA, INIRC dan WHO 1990 yaitu sebesar 0,1 mT (medan magnet) dan 5 kV/m (medan listrik). Untuk medan Magnet, 3 wilayah tersebut paling tinggi hanya mencapai 0,009 mT. Sementara medan listriknya hanya mencapai 3 kV/m.).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Begitu juga penelitian komprehensif lain yang</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">dilakukan di jalur Muara Tawar-Cibatu dengan melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik serta menggunakan riset laboratorium, radiology, elektrokardiogram dan elektroensefalogram. Adanya gangguan mental emosional (tidak puas dan tertekan) berkorelasi dengan meningkatnya penghasilan. Sementara adanya infeksi dan anemia, berkorelasi dengan rendahnya tingkat penghasilan sebagaimana yang ditemukan pada masyarakat umum lainnya. Penemuan baru yang diwacanakan sebagai.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">”Trias Anies” menyimpulkan bahwa pajanan medan elektromagnetik yang berasal dari SUTET 500 K beresiko menimbulkan gangguan kesehatan pada penduduk, yaitu sekumpulan gejala hipersensitivitas yang dikenal dengan <i>electrical sensitivity</i>, yaitu berupa keluhan sakit kepala (<i>headache</i>), pening (<i>dizziness</i>), dan keletihan menahun (<i>chronic fatigue syndrome</i>).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Lebih jauh menurut Anies (2006), Radiasi elektromagnetik merupakan faktor lingkungan fisik</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">yang perlu dicermati. Karena itu, gangguan kesehatan bukan hanya berupa penyakit. Berbagai keluhan atau gejala fisik yang dialami oleh seseorang, merupakan bentuk gangguan kesehatan. Bahkan berbagai fenomena yang menyebabkan seseorang merasa tidak aman dan kurang nyaman, bahkan merasa cemas, pada hakikatnya tidak dalam kondisi sehat atau mengalami gangguan kesehatan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3. SIMPULAN</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Berdasarkan hasil pembahasan dapat ditarik suatu simpulan bahwa pengaruh radiasi gelombang elektromagnetik terhadap kesehatan manusia masih banyak menimbulkan perdebatan dan masih</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">diperlukan penelitian lebih lanjut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">4. DAFTAR PUSTAKA</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[1]. Akhadi, M., 2000, Dasar-Dasar Proteksi Radiasi, Jakarta: PT Bineka Cipta.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[2]. Anies. 2006, SUTET, Potensi Gangguan Kesehatan Akibat Radiasi Elektromagnetik SUTET. Jakarta, PT. Elex Media Komputindo.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[3]. Anies. 2005, Gangguan Kesehatan akibat Radiasi Elektromagnetik. FK Universitas Diponegoro,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span style="color: blue; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">http://www.kompas.co.id/</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, diakses 4 Juli 2006</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[4]. Fischetti, M.,1993. The Cellular Phone Scare, IEEE Spectrum. Juni 1993, hal.43</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[5]. Kobb. B.Z.,1993. Personal wireless, IEEE Spectrum. Juni 1993.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[6]. PT. PLN., 2006. Pembangunan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Menjamin Keberlangsungan & Kehandalan Pasokan Listrik, </span><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">http://www.pln.co.id/</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, diakses 4</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Juli 2006.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[7]. Shen, L. C., 1996. Aplikasi Elektromagnetik. Jilid 1 Edisi Ketiga, Erlangga, Jakarta.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[8]. UKDWNet Club/Unit Kegiatan Mahasiswa UKDW, 2005. Radiasi Ponsel, Kotroversi Tiada</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Henti. Jumat, 01 April 05- by :admin</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[9]. Wardhana. W. A., 2000. Energi Via Satelit Sebuah Gagasan Untuk ABAD 21, Majalah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Energi Edisi No.7, Yogyakarta.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-fxTcGxuXN90/T8I6Ju1heII/AAAAAAAAAC0/MgQzkopi2dY/s1600/SAM_0012.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://4.bp.blogspot.com/-fxTcGxuXN90/T8I6Ju1heII/AAAAAAAAAC0/MgQzkopi2dY/s320/SAM_0012.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-Xcanp3e7PnI/T8I7Dyh624I/AAAAAAAAAC8/e09JzHrv760/s1600/SAM_0015.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-Xcanp3e7PnI/T8I7Dyh624I/AAAAAAAAAC8/e09JzHrv760/s320/SAM_0015.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-QUIqSoYQSp0/T8I30g4RKhI/AAAAAAAAACs/b3A2_yvdLdw/s1600/Foto0250.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-QUIqSoYQSp0/T8I30g4RKhI/AAAAAAAAACs/b3A2_yvdLdw/s320/Foto0250.jpg" width="240" /></a></div>
<h4>
<span style="color: red;">fransandika_par17@yahoo.co.id</span></h4>
</div>Electrizerhttp://www.blogger.com/profile/09205062418711841458noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6907263708179350611.post-3601657774975925652012-05-22T06:46:00.001-07:002012-05-22T06:46:14.817-07:00PENGGUNAAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PADA RELAY JARAK UNTUK MENDETEKSI GANGGUAN PADA JARINGAN TRANSMISI<div class="Section1"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 104%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 8.6pt; margin-right: 7.55pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: center; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 104%;">Nama : FRANS ANDIKA PARDOSI</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 104%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 8.6pt; margin-right: 7.55pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: center; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 104%;">Nim : 5103331012</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 104%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 8.6pt; margin-right: 7.55pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: center; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 104%;">Jurusan Pendidikan Peknik Elektro</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 104%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 8.6pt; margin-right: 7.55pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: center; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 104%;">Universitas Negeri Medan, 2011</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 104%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 8.6pt; margin-right: 7.55pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: center; text-autospace: none;"><br />
</div></div><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 104%;"><br clear="all" style="mso-break-type: section-break; page-break-before: always;" /> </span> <br />
<div class="Default" style="text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">ABSTRAK</span></b></div><div class="Default" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="Default" style="text-align: justify; text-indent: 8.6pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">Relay jarak digunakan untuk mengamankan jaringan transmisi dari gangguan hubung singkat, biasanya dirancang dengan range setting yang tetap. Jika impedansi jaringan transmisi yang akan diamankan tidak berada derange setting impedansi relay jarak, maka relay tidak bias bekerja. Penggunaan backpropagation neural network pada relay jarak untuk mendeteksi gangguan dengan mengenali pola-pola bentuk gelombang tegangan dan arus. Prinsip dari backpropagation neural network pada aplikasi relay jarak adalah maping untuk mengenali bentuk gelombang tegangan dan arus. Backpropagation neural network deprogram secara terpadu menggunakan algoritma generalized delta rule (GDR) untuk mengenali pola-pola bentuk gelombang tegangan dan arus pada kondisi saluran transmisi terganggu, dengan menggunakan tegangan dan arus phasa sebagai input, output backpropagation neural network dalam hal ini adalah keputusan trip/tidak trip. Jika hasil maping bernilai antara 0,5-1 maka relay jarak akan memberikan sinyal pada CB untuk trip. Relay jarak tidak memberi sinyal untuk trip pada CB jika hasil maping bernilai 0-0,49. </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="Default" style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">Kata-kata kunci</span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">: <i>Relay </i>Jarak, Sistem Tenaga Listrik, <i>Backpropagation Neural Network </i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="Default" style="line-height: 150%;"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Pendahuluan </span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.0pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Perlindungan saluran transmisi mempunyai peran penting dalam perlindungan sistem daya listrik, karena saluran transmisi merupakan sarana penting suatu jaringan yang menghubungkan stasiun Pembangkit Tenaga Listrik dengan pusat beban. Rentangan jaringan transmisi cukup panjang, sehingga sangat rentan terhadap gangguan yang terjadi dalam system daya listrik. Salah satu gangguan yang terjadi adalah hubung singkat, baik hubung singkat antar-<i>phasa </i>maupun <i>phasa </i>dengan tanah. Apabila gangguan tersebut berlangsung lama, maka akan mempengaruhi sistem yang lain, di antaranya adalah: kestabilan daya berkurang, peralatan yang berada setelah gengguan akan rusak, karena arus yang lewat besar, arus <i>phasa </i>tak seimbang, tegangan jala-jala akan turun. </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.0pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Pada umumnya perlindungan saluran transmisi tenaga listrik menggunakan sistem proteksi dengan <i>relay </i>jarak. <i>Relay </i>jarak dapat memberikan indikasi daerah terjadinya gangguan. <i>Relay </i>jarak digunakan untuk mengamankan saluran transmisi dari gangguan dalam zona proteksinya. Kerja <i>relay </i>jarak adalah berdasarkan perbandingan arus gangguan yang dirasakan oleh <i>relay </i>terhadap tegangan di mana <i>relay </i>jarak dipasang. Nilai perbandingan antara tegangan dan arus adalah: </span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="position: relative; top: 17pt;"><img height="53" src="file:///C:%5CUsers%5CPar17%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image002.gif" width="72" /></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">tersebut dibandingkan dengan impedansi saluran transmisi (ZL) yang diamankan. Jika Zf < ZL <i>relay </i>jarak akan bekerja. Umumnya <i>relay </i>jarak dirancang dengan <i>range setting </i>impedansi tertentu yang tetap. Jika impedansi saluran transmisi yang diamankan tidak berada dalam <i>range setting </i>impedansi <i>relay </i>jarak, maka konfigurasi saluran transmisi harus diubah agar besar impedansi saluran transmisi berada dalam <i>range setting </i>impedansi <i>relay </i>jarak. Dalam merancang sistem proteksi perlu mempertimbangkan karakteristik <i>relay </i>yang ada di pasaran. Keterbatan <i>range setting </i>impedansi dapat dihilangkan dengan menggunakan <i>Backpropagation Neural Network </i>dalam mendeteksi gangguan. Penggunaan <i>Backpropagation Neural Networ </i>pada <i>relay </i>jarak adalah untuk mendeteksi gangguan tidak mempunyai keterbatan range setting impedansi, karena cara kerjanya berbeda dengan relay jarak konvensional, yaitu dengan cara memprogram bagian <i>Neural Network </i>dari <i>relay </i>jarak dengan data-data saluran transmisi yang akan diamankan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="Default" style="line-height: 150%;"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Tinjauan Pustaka </span></b></div><div class="Default" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">1 Cara Kerja Relay Jarak </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.0pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Prinsip dasar kerja relay jarak adalah membandingkan arus gangguan yang dirasakannya terhadap tegangan di mana <i>relay </i>tersebut dipasang. Dengan membandingkan kedua harga tersebut, Impedansi saluran transmisi dari lokasi <i>relay </i>sampai titik/lokasi gangguan dapat diukur. Jika nilai perbandingan lebih kecil dari impedansi saluran yang diamankan maka <i>relay </i>bekerja dengan memberi sinyal kepada <i>trip coil </i>CB sehingga CB memutuskan saluran yang mengalami gangguan tersebut. </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.0pt;"><br />
</div><div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">2 Komponen Relay </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.0pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Komponen utama <i>relay </i>jarak adalah komparator yang berfungsi untuk membandingkan impedansi gangguan dengan <i>setting </i>impedansi dari <i>relay</i>. Ada dua jenis komparator: </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">- Komparator <i>amplitude </i></span></div><div class="Default" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">- Komparator sudut <i>phasa </i></span></div><div class="Default" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.0pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Sub komponen dari <i>relay </i>jarak adalah elemen perasa gangguan yang berguna untuk mendeteksi secara langsung gangguan yang terjadi. Elemen perasa gangguan berfungsi untuk: </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">- Secara langsung maupun tidak langsung mengatur <i>switch </i>pengukurnya pada tegangan atau arus sesuai dengan jenis gangguan serta <i>phasa </i>yang terganggu. </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">- Menentukan arah lokasi gangguan dan mencegah masuknya impedansi beban. </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">3 Syarat-Syarat Relay Pengaman </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.0pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Agar sistem pengamanan saluran transmisi dapat bekerja dengan baik apabila terjadi gangguan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka syarat-syarat berikut harus dipenuhi antara lain: </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.0pt;"><br />
</div><div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.0pt;"><br />
</div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 15.0pt; text-align: justify; text-indent: -15.0pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">a. Cepat </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 14.0pt; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Relay </span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">harus cepat bereaksi/bekerja bila system mengalami gangguan. Kecepatan bereaksi dari <i>relay </i>adalah pada saat <i>relay </i>mulai merasakan gangguan sampai dengan pelaksanaan pelepasan <i>circuit breaker </i>(CB) karena perintah dari <i>relay </i>tersebut. Waktu bereaksi ini harus diusahakan secepat mungkin sehingga dapat dihindari kerusakan pada alat serta membatasi daerah yang mengalami gangguan. Mengingat suatu sistem tenaga mempunyai batas-batas stabilitas, mungkin gangguan sistem bersifat sementara, maka <i>relay </i>yang semestinya bekerja denga cepat perlu diperlambat (<i>time delay</i>), seperti yang ditunjukan melalui persamaan berikut: </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 14.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><span style="position: relative; top: 15pt;"><img height="48" src="file:///C:%5CUsers%5CPar17%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image004.gif" width="53" /></span> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 63.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -45.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -45pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 63pt; text-align: justify; text-indent: -45pt;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">di mana: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 45.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -27.0pt;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">top = total waktu yang diperlukan untuk memutuskan hubungan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 45.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -27.0pt;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">tp = waktu unit <i>relay </i>beroperasi </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 45.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -27.0pt;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">tcb = waktu yang dibutuhkan untuk pelepasan CB </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">Umumnya top sekitar 0,1 detik, kerja peralatan pengaman sudah dianggap baik. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.0pt;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">b. Selektif </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">Kecermatan dalam memilih pengadaan pengaman, hal ini menyangkut koordinasi pengamanan dari sistem secara keseluruhan. Untuk mendapatkan keandalan yang tinggi, maka <i>relay </i>pengaman harus mempunyai kemampuan selektif yang tinggi, dengan demikian segala sesuatu tindakan akan tepat dan akibat gangguan dapat dikurangi sekecil mungkin. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.0pt;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">c. Sensitif </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">Relay harus bekerja dengan kepekaan yang tinggi, harus cukup sensitif terhadap gangguan di daerahnya, meskipun ganggauan yang terjadi kecil <i>relay </i>tetap meresponsnya. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.0pt;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">d. <i>Reliability </i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">Keandalan <i>relay </i>dilihat dari jumlahnya bekerja mengamankan daerahnya terhadap gangguan yang terjadi. Keandalan <i>relay </i>dikatakan baik, jika mempunyai harga 90%-99%. Keandalan <i>relay </i>dapat dibedakan menurut: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 81.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -63.0pt;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">-Depen<i>d</i>ability : <i>relay </i>harus dapat diandalkan setiap saat </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 81.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -63.0pt;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">- <i>Security </i>: tidak boleh bekerja bila belum saatnya bekerja </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.0pt;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">e. Sederhana </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">Makin sederhana sistem <i>relay </i>semakin baik, karena setiap peralatan <i>relay </i>memungkinkan mengalami kerusakan. Dengan demikian memungkinkan untuk memperkecil terjadinya kerusakan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.0pt;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">f. Ekonomis </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">Dengan tidak mengabaikan persyaratan minimal yang harus dimiliki oleh <i>relay</i>, dipilih harga relay yang relatif murah. </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Aplikasi Backpropogation Neural Network pada Relay</span></b></div><div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.0pt;"><br />
</div><div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.0pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Kerja ini diharapkan dapat mengindentifikasi lokasi gangguan pada saluran sebesar 80% dari panjang saluran tersebut. <i>Magnitude </i>tegangan dan arus <i>phasa </i>yang dijadikan sebagai input. Untuk memperoleh <i>magnitude </i>dan sudut <i>phasa </i>dari gelombang digunakan filter <i>discrete fourier transform </i>(DFT) setengah gelombang. Dengan masukan ini diharapkan dapat membedakan antara gangguan yang terjadi di 80% panjang saluran transmisi dan gangguan yang terjadi diluar daerah proteksi. </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.0pt;"><br />
</div><div align="center" class="Default" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><img height="169" src="file:///C:%5CUsers%5CPar17%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image006.gif" width="264" /></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Gambar 1. Arsitektur <i style="mso-bidi-font-style: normal;">neural network</i><span style="color: black;"></span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.0pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Sebagai keluaran dari neural network adalah keputusan apakah gangguan itu terjadi di daerah proteksinya (diberi nilai 0) atau diluar daerah proteksinya (diberi nilai 1). Komponen <i>relay </i>jarak menggunakan <i>neural network </i>hampir sama dengan <i>relay </i>jarak konvensional, hanya bagian komparator diganti dengan <i>neural network.</i></span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Pembahasan </span></b></div><div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Dalam menggunakan <i>Backpropagation Neural Network </i>pada <i>relay </i>jarak, untuk mendeteksi gangguan dilakukan langkah sebagai berikut: </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 14.0pt;"><br />
</div><div class="Default" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">1. Menentukan Arsitektur <i>Neural Network </i></span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 14.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Struktur <i>backpropagation </i>terdiri dari tiga lapisan yang terhubung penuh (<i>full connected</i>), yaitu: <i>input layer, hidden layer </i>dan <i>output layer</i>. </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 14.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">2. Program Secara Terpadu </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 14.0pt; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Backpropagation Neural Network </span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">diprogram secara terpadu (<i>supervised</i>) dengan menggunakan Algoritma <i>Generalized Delta Rule </i>(GDR) dengan Langkah sebagai berikut: </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 14.0pt; mso-list: l1 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">a. Inisialisasi iterasi N = 1 </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; text-indent: -9.0pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">b. Inisialisasi matriks bobot Wij dengan bilangan random, atau nilai yang diperoleh sebelumnya. </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; text-indent: -9.0pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">c. Masukan pola input dan hitung respons jaringan <i>neural network</i>. </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: .5in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">d. Hitung <i>error output </i>menggunakan rumus berikut: </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: .5in;"><a href="file:///C:%5CUsers%5CPar17%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image008.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="52" src="file:///C:%5CUsers%5CPar17%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image008.gif" width="107" /></a></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: .5in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><span style="position: relative; top: 12pt;"></span></span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: .5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 63.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -34.0pt;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">di mana: t = target output. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 87.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -15.0pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">O = keluaran dari neural network. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 28.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.0pt;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">e. Jika E ≤ Et (threshold) atau N ≥ Nmax, stop program. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 28.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">Hitung output neuron dengan rumus:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 28.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="position: relative; top: 5pt;"><img height="24" src="file:///C:%5CUsers%5CPar17%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image010.gif" width="108" /></span></span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 28.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">di mana: </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 63.0pt; text-align: justify; text-indent: -34.0pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">f(x) = turunan fungsi sigmoid. </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 63.0pt; text-align: justify; text-indent: -34.0pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">x = input neuron, total <i>output </i>dari <i>hidden layer </i>yang terkoreksi.</span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 28.0pt; text-align: justify; text-indent: -14.0pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">f. Hitung keluaran <i>hidden layer</i>, dengan rumus: </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 28.0pt; text-align: justify; text-indent: -14.0pt;"><br />
</div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 28.0pt; text-align: justify; text-indent: -14.0pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><span style="position: relative; top: 8pt;"><img height="31" src="file:///C:%5CUsers%5CPar17%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image012.gif" width="159" /></span></span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 28.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 28.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> di mana: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 28.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">n = jumlah neuron pada <i>output layer</i>. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 56.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -28.0pt;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">wnj = bobot koneksi dari neuron j ke neuron n. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 28.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="position: relative; top: 3pt;"><img height="19" src="file:///C:%5CUsers%5CPar17%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image014.gif" width="12" /></span>n = keluaran dari neuron ouput.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 28.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 27.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">g. <i>Update </i>matrik bobot wij dengan rumus: <span style="position: relative; top: 7pt;"><img height="25" src="file:///C:%5CUsers%5CPar17%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image016.gif" width="220" /></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 27.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">di mana: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 28.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">β = laju pembelajaran (<i>learning rate</i>). </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 28.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">α = parameter momentum. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 53.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -25.0pt;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">oj = <i>output </i>neuron I yang masuk ke neuron j </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 28.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="position: relative; top: 3pt;"><img height="19" src="file:///C:%5CUsers%5CPar17%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image014.gif" width="12" /></span>j = keluaran dari neuron <i>hidden</i>. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 28.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -9.0pt;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">h. Naikan harga N, kembali kelangkah c. hingga langkah e. terpenuhi. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">Program dilakukan sampai error melampaui ambang toleransi atau jumlah program telah mencapai harga yang telah ditentukan. Setelah program selesai dilakukan dengan ambang toleransi terpenuhi, matriks bobot Wji dipakai untuk mendeteksi gangguan yang terjadi di saluran transmisi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">3. Pengujian Hasil Program Terpadu </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">Dilakukan dengan menggunakan data yang dipakai pada saat program terpadu, jika menghasilkan keluaran yang benar, maka proses </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">berhasil. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">4. Memproses Data Input </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">Program neural network akan berlangsung lebih efisien dan efektif bila data-data input berada pada suatu range tertentu. Untuk itu data input aktual yang berupa sinyal yang berada dalam time domain diubah ke frekuensi domain dan dijadikan fungsi diskrit. Hasilnya dinormalisasi agar berada dalam satu range yang dipilih. Range yang dipilih adalah range 0 sampai 1, karena yang paling banyak dipakai, yang diperoleh dengan melakukan langkah berikut :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 41.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 41.25pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -23.25pt;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">Data awal dinormalisasi dengan rumus:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";"><img height="42" src="file:///C:%5CUsers%5CPar17%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image019.jpg" width="95" /></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";"> di mana: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">Xi = data ke-i. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";"> X = rata-rata data. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="position: relative; top: 3pt;"><img height="19" src="file:///C:%5CUsers%5CPar17%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image014.gif" width="12" /></span> n = standar deviasi data.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 41.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 41.25pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -23.25pt;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">Hasil dari normalisasi dimampatkan dengan fungsi sigmaid dengan rumus :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";"><img height="55" src="file:///C:%5CUsers%5CPar17%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image021.jpg" width="123" /></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">Memperoses Data Output </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 27.0pt;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">Hasil dari output layer masih berupa data dalam range 0 sampai 1. Output dari Backpropagation Neural Network adalah deteksi gangguan, maka nilai berada dalam interval 0 – 0,499 berarti gangguan berada dalam zona proteksinya. Jika nilai berada dalam interval 0,5 – 1,0 berarti gangguan terjadi diluar zona proteksinya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 27.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">Diagram Sistem Tenaga Listrik </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .25in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Untuk merealisasikan Bacjpropogation Neural Network pada relay jarak untuk mendeteksi gangguan yang terjadi digunakan simulasi gangguan saluran transmisi seperti yang terlihat pada gambar di bawah : </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><img height="77" src="file:///C:%5CUsers%5CPar17%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image023.jpg" width="264" /><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">Gambar 2 : Saluran transmisi yang digunakan untuk studi bakpropagation neural network</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .25in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .25in;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">Dari saluran transmisi tersebut disimulasikan terjadinya gangguan di sepanjang saluran. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .25in;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">Jenis gangguan yang disimulasikan adalah: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .25in;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">1. Gangguan satu phasa ke tanah </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .25in;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">2. Gangguan antar phasa </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .25in;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">3. Gangguan dua phasa ke tanah </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .25in;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">4. Gangguan tiga phasa. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .25in;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">Dari hasil simulasi gangguan dibuat data untuk memprogram backpropagation neural network. Sedangkan data targetnya adalah 0 (bila gangguan berada dalam daerah proteksi) dan 1 (bila gangguan berada diluar daerah proteksinya). </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">Kesimpulan</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: .25in; text-align: justify; text-autospace: none;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";"> </span></b><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">Penggunaan backpropagation neural network pada relay jarak untuk mendeteksi gangguan, ternyata dapat mengenali daerah proteksinya. Relay jarak dengan bacpropagation neural network dalam operasinya lebih presisi karena prosesnya elektronik (digital). Kondisi lain adalah apabila kondisi saluran transmisi yang diamankan mengalami perubahan, maka backpropagation neural network pada relay jarak perlu diprogram lagi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: .25in; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: .25in; text-align: justify; text-autospace: none;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">Daftar Pustaka </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: .25in; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";"> A.G. Phadke and J.S. Yhop, 1988. “Computer Relaying for Power System”, John Wiley and Sons</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: .25in; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";"> Dan W. Patterson, 1995. “Artificial Neural Networks, Theory and Applications”, Prentice Hall </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: .25in; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";"> R.T. Lythall C, 1992. “The J & P Swictgear Book”, Butterworths, London </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; tab-stops: .25in; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";"> Wiliam D. Stevenson , 1996. “Analisis Sistem Tenaga Listrik”, Erlangga, Jakarta</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .25in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .25in;"><br />
</div>Electrizerhttp://www.blogger.com/profile/09205062418711841458noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6907263708179350611.post-77275954180392093452012-05-13T20:42:00.001-07:002012-05-13T20:42:19.266-07:00ISOLASI GARDU INDUK<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> <w:UseFELayout/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style> <![endif]--> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><a href="http://budizzzz.blogspot.com/2010/10/isolasi-gardu-induk.html"><span style="color: blue;">ISOLASI GARDU INDUK</span></a> </span></b></div><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">BAB I <br />
PENDAHULUAN</span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
1.1 Latar Belakang<br />
Gardu induk merupakan suatu sistem Instalasi listrik yang terdiri dari beberapa perlengkapan peralatan listrik dan menjadi penghubung listrik dari jaringan transmisi ke jaringan distribusi perimer. <br />
Diantara peralatan-peralatan tersebut diantara telah kita kenal seperti transformator, penggubah fasa, arrester dll. Maka dalam makalah ini kami berusaha untuk mengenalkan peralatan-peralatan listrik yang berada dalam suatu gardu induk (GI )<br />
Didalm pembangunan dan pengoprasian G.I berbagai kendala akan kita dapati seperti ganguan-ganguan dari proses alam seperti petir dan pencemaran lingkungan. Untuk itu didalam G.I diperlukan isolasi dan peralatan-peralatan lainnya untuk mengatasi ganguan-ganguan yang dapat merusak peralatan pada G.I dan saluran transmisinya.<br />
Di makalah ini kita akan mencoba untuk menerangkan alat-alta pengaman pada G.I tersebut diantaranya pengaman berupa isolasi, petanahan, arrester dan sela udara yang semuanya dapat berkoordinasi satu sama lain untuk memutus ganguan yang datang pada G.I maupun saluran transmisi sehingga tidak membahayakan atau merusak peralatn dari G.I tersebut.<br />
<br />
1.2 Permasalahan<br />
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut:<br />
a. Apasaja yang menyebabkan ganguan pada G.I dan saluran transmisinya !<br />
b. Apa fungsi dari isolasi dan alat pengaman lainnya yang berada di G.I dan saluran transmisi !<br />
c. Bagai mana mengatasi ganguan yang datang pada G.I !<br />
<br />
1.3 Tujuan<br />
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui ganguan-ganguan yang terjadi pada G.I dan saluran transmisi. Bagai mana fungsi isolasi dan alat pengaman lainnya mengatasi ganguan tersebut.<br />
<br />
1.4 Manfaat<br />
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan peraktis. Secara teoritas, makalah ini diharapkan dapat membantu pembaca dalam memahami apa saja ganguan pada G.I dan bagai mana isolasi dan pengaman lainnya dapat mengatasinya.<br />
Secara praktis, pemaparan dalam makalah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berguna bagi pembaca mengenai isolasi dan pengaman pada G.I tersebut.<br />
<br />
<br />
BAB II<br />
PEMBAHASAN<br />
sambaran petir pada jaringan distribusi, baik sambaran langsung maupun sambaran tidak langsung dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan distribusi, khususnya peralatan gardu. Pada dasarnya sambaran petir menyebabkan kenaikan tegangan pada jaringan sehingga timbul tegangan lebih berbentuk gelombang impuls yang merambat ke ujung-ujung jaringan, tegangan lebih akibat sambaran petir ini atau sering disebut surja petir dapat merusak isolasi pada peralatan gardu. Maka dari itu untuk mengetahui karakteristik petir akan dibahas mekanisme dari petir itu sendiri dan bagaimana cara pengamanannya, serta yang mempengaruhi dari besarnya kemungkinan sambaran petir terjadi seperti jenis tiang yang digunakan, hari guruh, dan tinggi penghantar dari permukaan tanah. Selain itu juga akan dibahas alat pelindung sistem tenaga listrik yang saat ini banyak digunakan seperti sela batang, kawat tanah dan arrester, serta mengetahui jenis-jenis arrester, karakteristik dari arrester, penempatan arrester, dan spesifikasi dari arrester yang biasa digunakan pada sistem jaringan distribusi<br />
<br />
2.1 Kelasifikasi dan Besarnya Tegangan Abnormal<br />
Meskipun tidak ada standar tertentu dari tegangan abnormal yang harus diperhitungkan dalam merencanakan G.I secara umum dapat diiktisarkan adanya gelombang petir, tegangan frekuensi rendah dan surja hubung.<br />
2.1.1 Gelombang Sambaran Petir<br />
Sambaran langsung yang mengenai ril dan peralatan gardu induk paling hebat diantaranya gelombang berjalan lainnya yang dating ke G.I yang menyebabkan tegangan lebih (overvoltage) sangat tinggi yang tidak mungkin dapat ditahan oleh isolasi yang ada. Mencegah hal ini adalah memperkuat perlindungan terhadap petir dengan kawat tanah (ground were) di atas G.I dan saluran transmisi di dekatnya<br />
Sambaran induksi dapat terjadi bila awan petir (thunder cloud) di atas peralatan yang berisolasi. Tegangan induksi itu berubah-ubah tergantung dari keadaan, kebanyakan besarnya antara 100 – 200 kV, maka gelombang (wave front) lebih dari 10 μs. Karena itu sambungan induksi tidak begitu berbahaya bagi peralatan tegangan tinggi, meskipun ia merupakan ancaman bagi peralatan distribusi.<br />
Sambaran dekat (nearby stroke) adalah gelombang berjalan yang dating ke G.I dari sambaran petir pada saluran transmisi pada titik yang jaraknya hannya beberapa kilometer dari G.I, harga puncak gelombang mencapai 120 sampai 130 % dari BIL dari peralatan G.I dan kecuraman muka gelombang mencapai 500 kV/ μs. Namun, karena ril G.I tegangan tinggi yang besar kapasitansi statiknya mencapai beberapa ribu atau puluhan ribu pF, maka kecuraman muka gelombang sering mengalami penurunan yang lumayan juga.<br />
Jika perisaian (shielding) dari G.I dan saluran trasmisi cukup baik gelombang tegangan yang mungkin dating ke G.I atu adalah dari sambaran petir yang jauh yang berasal dari sambaran langsung pada saluran, dari sambaran induksi, dari sambaran dari lompatan baik (back flashover) dari tiang atau dari tengah gawang (span). Gelombang ini berjalan sepanjang saluran dengan kecepatan cahaya (300m/ μs) . selama merambat itu harga puncak dan kecuramannya mengalami penurunan yang cukup banyak oleh adanya peredaman (attenuation) dan distori karena korona peredaman oleh effek kulit (skin effek) pada penghantar. Makin pendek ekor gelombang, makin terasa peredaman itu ; ia berubah dengan cara yang rumit tergantung dari polaritas (lebih besar untuk polaritas positif), harga puncak, besarnya penghantar, adanya kawat tanah di atasnya, bentuk gelombang dan sebagainya. Oleh foust dan Menger dijabarkan rumus empiris berikut<br />
e = e0/ (1+Ke0X)<br />
dimana : e = harga puncak (kV) setelah merambat X km<br />
e0 = tegangan surja asal (kV)<br />
K = factor atenuasi (km-1 kV-1)<br />
= 0,0001 untuk gelombang 20 μs<br />
= 0,0002 gelombanh 5 μs<br />
= 0,004 untuk gelombang terpotong (chopped)<br />
Kecuraman gelombang berjalan dari sambaran petir yang jauh dianggap kira-kira 200 – 300 kV / μs.<br />
<br />
2.1.2 Tegangan Abnormal dengan Frekuensi Rendah<br />
Tegangan abnormal dengan frekuensi rendah ini bermacam-macam :<br />
a. tegangan akibat effek Ferranti<br />
b. tegangan yang terjadi akibat beban lepas (load rejection)<br />
c. penguatan sendiri dari generator<br />
d. kenaikan tegangan dari fasa yang sehat pada waktu ada gangguan 1-fasa ke tanah pada sistim<br />
e. tegangan abnormal karena lepas sinkron<br />
f. tegangan obnormal pada waktu hilang gangguan 1-fasa ketanah pada sistim dengan pembumian Petersen atau pada system dengan pembumian Petersen yang mempunyai saluran transmisi pada 1 tiang bersama-sama dengan system yang lain yang mengalami gangguan 1-fasa ke tanah<br />
g. tegangan abnormal yang disebabkan oleh osilasi harmonis dari rangkaian yang terganggu atau karena kejenuhan inti transformator dan sebagainya.<br />
Tegangan abnormal terjadi pada system tenaga listrik diperkirakan tidak sebesar surja petir dan surja hubung, sehingga perencanaan isolasi peralatan kebanyakan didasarkan pada kedua surja ini. Tegangan abnormal frekuewnsi rendah berlangsung lebih dari beberapah puluh milidetik, karena perkiraan nilai tegangan abnormal itu merupakan dasar utama dalam penentuan tegangan dasar (rated voltage) dari arrester. Tegangan dasar itu dipilih berdasarkan tegangan dari fasa yang sehat pada saat ada gangguan 1-fasa ke tanah, ditanbah dengan factor pengaman (margin) tewrtentu.<br />
<br />
2.1.3 Surja Hubung<br />
Mekanisme pokok dari terjadinya surja hubung adalah sebagai berikut :<br />
a. peristiwa pukulan kembali (restriking phenomena) di dalam penurunan arus kapasitif dari saluran transmisi tanpa beban atau kapasitor tenaga<br />
b. peristiwa terpotongnya arus pembangkitan pada transformator tenaga.<br />
c. Penutupqn kembali dengan cepat (high-speed reclosing)<br />
d. Penutupan atau gangguan <br />
e. Penutupan yang tidak serentak pada saklar pemutus tenaga 3-fasa<br />
Besarnya surja hubung ini, menurut haasil pengujian di lapangan dan analisa teoritis, sangat berubah dengan keadaan rangkaian dari sistemnya, cara pengetanahan titik netralnya, kemampuan pemutus bebannya dan sebagainya, besar surja ini dinyatakan oleh persamaan berikut :<br />
<br />
Kft = √3/ 2 Emax/ E<br />
<br />
Dimana Kft = factor tegangan lebih fasa ke tanah<br />
Emax = tegangan maksimum sesudah operasi hubung (switching)<br />
E = tegangan system fasa k`e fasa sebelum operasi huybung (swiching)<br />
Faktyor ini sering juga diberinama per unit (p.u) surja hubung. Vriasi nilai factor ini dalam praktek cukup besar antara 1,2 sampai 4,0 p.u. biasanya harga yang dihitung dari alat pengenalan gejala peralatan (Transien Network Analyzer (TNA)) lebih tinggi dari harga pengujian sebenarnya dilapangan. Hal ini disebabkan karena representase pada TNA terlalu pessimistis. Hal ini perlu diperhitungkan dalam perencanaan isolasi peralatan.<br />
Tegangan lebih lebih surja hubung lebih rendah dari daya isolasi tersebut. karena itu tegangan lebih harus dikurangi bila tegangan system dinaikan. Untuk tegangan system maksimum 145, 145, 365, dan 765 kV tegangan lebih yang diperbolehkan adalah 4,5 ; 3,6 ; 3,0 dan 2,1 p.u. Faktor tegangan lebih yang bisa dipakai dalam perencanaan isolasi saluran tarnsmisi adalah 2,8 p.u<br />
<br />
2.2 koordinasi isaolasi<br />
tegangan lebih yang berasal dari dalam system jaringan mencapai beberapa kali tegangan system itu ke tanah, maka tidak ekonomis jika seluruh system itu diisolasikn terhadap tegangan setinggi itu. Untuk gelombang tegangan dari sambaran petir, tegangan itu tinggi sekali, sehingga hamper tidak mungkin mengisolasikan peralatan sistim terhadap tegangan tersebut, karena tidak mungkin mengisolasikan peralatan sistim terhadap tegangan tersebut. untuk pengamanan terhadap sambaran petir, dipakai kawat tanah dan tahanan tanah yang serendah mungkin. Selain itu, dipakai alat pengaman yang cocok (arrester) untuk gelombang yang merambat ke G.I<br />
Ketika kita berusaha untuk memperkuat isolasi pada saluran maka akan terjadi penurunan kekuatan isolasi pada G.I, begitu sebaliknya, oleh sebab itu kita harus seimbang dan tapat dalam memasaang isolasi tersebut.<br />
<br />
2.2.1 Banyaknya hari guruh<br />
Dalam pembuatan G.I kita harus memperhatikan frekuensi terjadinya guruh dalam suatu tempat. Indonesia merupakan salah satu tempat dimana guruh sering terjadi. Maka dari itu sebelum membangun G.I dan salurannya kita harus menghitung rata-rata guruh setiap tahunnya untuk setiap tempat (IKL = isokeraunic level) untuk petunjuk frekuensi ganguan petir yang dikeluarkan oleh BMKG.<br />
Maka ditempat-tempat yang memiliki guruh yang banyak membutuhkan bahan isolasi yang cukup untuk menahan jumlah guruh yang ada di daerah tersebut, baik untuk G.I maupun untuk saluran transmisinya. Arrester merupakan salah satu alat yang dapat menangulanggi gangguan yang terjadi akibat sambaran guruh.<br />
<br />
2.2.2 Usaha Penanggulangan terhadap Sambaran Petir Langsung<br />
Ganguan yang terjadi akibat sambaran petir langsung sangat lah berbahaya, walau sambaran ini sering terjadi, tetapi apabila terjadi maka pengaman arrester tidak mungkin dapat menahannya. Oleh sebab itu G.I dan saluran transmisi didekat G.I harus diberi perlindungan dengan mengadakan perlindungan yang cukup dengan kawat-tanah dan tahanan pengetanahan yang rendah.<br />
<br />
2.2.3 Usaha Penangulangan Terhadap Gelombang Petir yang Datang dari Saluran<br />
Penangulangan terhadap gelombang petir di G.I yang berasal dari saluran teransmisi yang berupa tegangan lebih dapat mengunakan arrester dan isolasi yang kuat terhadap tegangan implus, yang lebih kuat dari tingkatan pengaman arrester.<br />
Pedoman-pedoman pemasanggan isolasi :<br />
a. peralatan yang sama tegangan kerjanya dalam G.I harus mempunyai harga BIL yang sama. Tetapi melalui peruses atau percobaan terlebih dahulu karena peralatan yang berada di luar dapat dipengaruhi pemotongan udara dan keadaan tanah, meskipun harga BIL-nya sama<br />
b. peralatan yang terletak di luar daerah arrester, misalnya Trafo tegangan yang dihubungkan dari sisi luar pemisah (disconnect switch) dari saluran transmisi dan kapasitas pengait (coupling capacitor) untuk telkomunikasi, harus mempunyai isolasi 120% BIL. Hal ini dilakukan karena peralatan terpisah dari arrester dan tetap tehubung pada saluran pada waktu pemisahan terbuka.<br />
<br />
2.2.4 Jarak antara Arrester dan Alat yang Dilindungi<br />
Pabila peralatan dan arrester terlalu jauh maka tegangan abnormal yang sampai pada terminal dari peralatan akan lebih tinggi dari pada tegangan perlepasan arrester. Hubungan antara tegangan terminal dari alat yang dilindungi dan jarak dari arrester, dengan memisalkan hannya ada satu saluran (paling kawat) dan gelombang yang dating berbentuk segitiga, adalah sebagai berikut :<br />
et = ea + 2μx/v<br />
dimana : et = tegangan terminal dari peralatan yang dilindungi (kV)<br />
ea = tegangan peralatan dari arrester (kV)<br />
μ = kecuraman muka gelombang dari gelombang yang dating (kV/μs)<br />
v = kecepatan rambat gelombang yang dating (m)<br />
x = jarak dari arrester kea lat yang dilindungi (m)<br />
olehkarena itu jarak x harus sekecil mungkin supaya et tidak melebihi kekuatan isolasi alat. Sebagai contoh, untuk system 154 kV, jika dimisalkan μ = 300 kV/μs, et = BIL = 750 kV dan ea = 630 kV, maka x = 60 m. jika untuk gelombang petir yang dating dari jauh, x = 50 m adalah cukup, namun tidak demikian halnya dengan gelombang petir yang dekat menyambarnya, meskipun pada umumnya dipakai 500 kV/μs, tetapi kecuraman sampai 1000 kV/μs juga terjadi dalam keadaan istimawa menurut rekomendasi IEC (1958). Oleh karena itu x = 50 m atau lebih jauh lagi, dapat dianggap cukup aman meski dengan petir yang dekat sekali pun.<br />
<br />
2.2.5 Peniadaan Arrester<br />
Saluran transmisi yang banyak jumlahnya yang terhubung pada G.I selalu mempunyai efek menurunkan harga puncak dari gelombang implusyang dating dari saluran alat, setelah pantulan dan perambatan sekitar ril. Jika gelombang implus persegi dengan harga puncak E dan dari saluran mencapai ril yang tersambung pada N saluran maka harga puncak pad aril akan berkurang menjadi 2E/n. pada G.I yang demikian arrester dapat ditiadakan dan sebagai gantinya dipakai sela udara (air gap) pada tempat masuk saluran dengan memperhatikan peralatan yang penting dan frekuensi pada petir. Selanjutnya pada G.I dimana tersambung hannya saluran bawah tanah saja dan tegangan lebih yang bahaya (termasuk surja hubung) diharapkan tidak dalam bahaya hal arrester ditiadakan.<br />
<br />
2.2.6 Perlindungan Terhadap Tegangan Pindah<br />
Tegangan pindah (transfer voltage) adalah sejenis tegangan lebih yang dipindahkan dari lilitan tegangan rendah melalui kapasitasi elektrostatis dan kaitan (coupling) induksi antara kedua lilitan itu. Dan menghasilkan tegangan pindah elektrostastis yang biasanya terjadi pada lilitan transformator yang beda lilitannya cukup besar, dan cara mengatasi tegangan pindah ini dengan memparalelkan arrester dan capasitor,.<br />
Tegangan pindah selanjutnya tegangan elektromagnetis, terjadi pada transformator yang memiliki lilitan hamper sama dan tingkat isolasinya sangat berbeda (misalnya trafo 154 kV Y/ 66 kv ∆) cara untuk mengatasinya dengan memperkuat isolasai antar fasa ke fasa pada lilitan tegangan rendah sesui dengan keperluan<br />
2.2.7 Pelindungan Isolasi TErhadap Titik Netral<br />
Transformator dengan titik netral yang tidak ditanahkan lebih bahaya ketika ada gangguan surja tegangan dari saluran tarnsmisi ke trafo (khususnya terjadi pada tiga fasa sekaligus). Titik netral pada transformator harus dilengkapi dengan arrester (atau sela udara) pada titik netralnya, dengan koordinasinya yang sesuai dengan tingkat isolasinya.<br />
<br />
2.2.8 Koordinasi Isolasi untuk tegangan Lebih yang Lain dari Sambungan Petir<br />
Dalam peninjauan koordinasi isoasi, yang ditinjau tidak hannya puncak dari tegangan implus, melainkan seluruh tegangan sebagai fungsi dari waktu, meliputi tegangan implus, surja hubung dan tegangan dengan frekuensi rendah.<br />
Untuk tegangan system kurang dari 275 kV, tingkat isolasi dari peralatan G.I pada umumnya ditentukan oleh tegangan lebih sambaran petir. Surja hubung dan tegangan abnormal frekuwensi rendah (untuk system dari 33 kV) hamper selalu kurang berbahaya dibandingkan dengan sambaran petir. Tetapi bila saluran tarnsmisinya berada dalam tanah yang tidak mungkin disambar petir maka tegangan lebih dan surja hubung lebih diperhitungakan dan dapat mengurangi isolasi pada G.I tersebut.<br />
Pada system teganagn 500 kV bahaya surja hubung menjadi lebih besar lagi dibandingkan penurunan BIL. Khususnya dalam perencanaan isolator dan jarak-jarak isolasi surja hubung kadang-kadang memberikan persyaratan yang lebih tinggi dari pada surja petir. Jadi perlindungan terhadap surja hubung oleh arrester dan usaha penekanan tegangan surja hubung ini menjadi sangat penting.<br />
<br />
2.2.9 Koordinasi Isolasi dengan Sela Udara<br />
Sela udara (sela batang = rod gap) dipakai dalam koordinasi isolasi untuk keadaan-keadaan berikut :<br />
a. sela udara digunakan pada G.I yang memiliki frekuensi petir tidak terlalu tinggi di suatu daerah atau banyaknya saluran selalu terhubung kepada ril, sela udara dpat dipakai alat pelindung mengatikan arrester.<br />
b. Sela udara atu sela batang pada dipasang pada alat-alat yang tidak terlalu penting sehingga tidak dipasang arrester, maka sebaiknya dipasang sela batang pada alat itu. Bertujuan untuk membuat kekuatan isolasi antar kutub tetap lebih tinggi.<br />
c. Sela udara digunakan untuk koordinasi antara kekuatan isolasi antar kutub dan isolasi terhadap tanah, dalam hal pegisolasian lebih dari isolator dan bushing.<br />
d. Sela udara sebaiknya tidak dipasang pada bushing dari trafo, karena dapat mengganggu perbaikan karakteristik arrester.<br />
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian sela udara : <br />
1. karakteristik percikannya sangat berubah-ubah tergantung pada keadaan udara dan polaritas tegangan implus.<br />
2. sela udara dapat memutuskan arus susulan dank arena itu tidak kembali normal dengan sendirinya.<br />
3. karakteristik tegangan-waktu dari tegangan percikannya berbeda dari arrester dan dari alat yang dilindunggi ; tegangan percikannya naik dengan naiknya kecuraman muka gelombang.<br />
4. percikan pada sela udara dapat menimbulkan tegangan osilasi peralatan yang mungkin dapat menyebabkan tegangan osilasi yang lebih tinggi pada alat lain.<br />
<br />
2.2.10 Koordinasi Isolasi dalam Gardu Induk dalam Daerah yang Tercemar<br />
Saluran udara yang terpasang pada daerah tercemar (contaminasi) isolatornya (daerah pantai) kadang-kadang memerlukan pengisolasian yang besar. Dalam hal ini tegangan lompatan balik (back flashover voltage) akan sangat meningkat, sehinga diperkirakan seperti gelombang petir yang menuju G.I. untuk itu isolator pada saluran transmisi dekat G.I harus dipasangdengan panjang sela udara yang sesuai. Dalam hal pengisolasian lebih dari isolator dan bushing dengan maksud vuntuk perlindungan tambahan terhadap pencemaran, koordinasi isolasi dengan sela udara harus dipertimbangkan (2.2.9)<br />
2.2.11 Spesifikasi untuk Arrester<br />
<br />
Pusat pembangkit listrik umumnya dihubungkan dengan saluran transmisi udara yang menyalurkan tenaga listrik ke pusat-pusat konsumsi tenaga listrik, yaitu gardu-gardu induk (GI), seperti telah dijelaskan pada artikel sebelumnya di sini dan sini. Sedangkan saluran transmisi udara ini rawan terhadap sambaran petir yang menghasilkan gelombang berjalan (surja tegangan) yang dapat masuk ke pusat pembangkit listrik. Oleh karena itu, dalam pusat listrik harus ada lightning arrester (penangkal petir) yang berfungsi menangkal gelombang berjalan dari petir yang akan masuk ke instalasi pusat pembangkit listrik. Gelombang berjalan juga dapat berasal dari pembukaan dan penutupan pemutus tenaga ataucircuit breaker (switching).<br />
Pada sistem Tegangan Ekstra Tinggi (TET) yang besarnya di atas 350 kV, surja tegangan yang disebabkan oleh switching lebih besar dari pada surja petir. Saluran udara yang keluar dari pusat pembangkit listrik merupakan bagian instalasi pusat pembangkit listrik yang paling rawan sambaran petir dan karenanya harus diberi lightning arrester. Selain itu, lightning arrester harus berada di depan setiap transformator dan harus terletak sedekat mungkin dengan transformator. Hal ini perlu karena pada petir yang merupakan gelombang berjalan menuju ke transformator akan melihat transformator sebagai suatu ujung terbuka (karena transformator mempunyai isolasi terhadap bumi/tanah) sehingga gelombang pantulannya akan saling memperkuat dengan gelombang yang datang. Berarti transformator dapat mengalami tegangan surja dua kali besarnya tegangan gelombang surja yang datang. Untuk mencegah terjadinya hal ini, lightning arrester harus dipasang sedekat mungkin dengan transformator.<br />
Lightning arrester bekerja pada tegangan tertentu di atas tegangan operasi untuk membuang muatan listrik dari surja petir dan berhenti beroperasi pada tegangan tertentu di atas tegangan operasi agar tidak terjadi arus pada tegangan operasi, dan perbandingan dua tegangan ini disebut rasio proteksi arrester. <br />
Tingkat isolasi bahan arrester harus berada di bawah tingkat isolasi bahan transformator agar apabila sampai terjadi flashover, maka flashover diharapkan terjadi pada arrester dan tidak pada transformator.<br />
Transformator merupakan bagian instalasi pusat listrik yang paling mahal dan rawan terhadap sambaran petir, selain itu jika sampai terjadi kerusakan transformator, maka daya dari pusat listrik tidak dapat sepenuhnya disalurkan dan biayanya mahal serta waktu untuk perbaikan relatif lama. Salah satu perkembangan dari lightning arrester adalah penggunaan oksida seng Zn02 sebagai bahan yang menjadi katup atau valve arrester. Dalam menentukan rating arus arrester, sebaiknya dipelajari statistik petir setempat. Misalnya apabila statistik menunjukkan distribusi probabilitas petir yang terbesar adalah petir 15 kilo Ampere (kA), maka rating arrester diambil 15 kilo Ampere. Gambar 1 akan menunjukkan konstruksi sebuah lightning arrester buatan Westinghouse yang menggunaka ncela hudara (airgap) dibagia natas <br />
<br />
<br />
<br />
Gambar 1. Konstruksi sebuah lightning arrester buatan Westinghouse yang menggunakan celah udara (air gap) di bagian atas .<br />
<br />
Arrester ini bisa dipasang pada bangunan gedung atau di dekat alat yang perlu dilindungi misalnya pada komputer. Alat yang dilindungi perlu tidak saja dilindungi terhadap sambaran petir secara langsung, tetapi juga terhadap sambaran tidak langsung yang menimbulkan induksi<br />
<br />
<br />
Gambar 2. Lightning Arrester Tegangan Rendah Untuk Dipasang di Luar Gedung<br />
<br />
<br />
Gambar 3. Lightning Arrester Tegangan Rendah Untuk Dipasang didalam Gedung<br />
<br />
<br />
2.3 Kekuatan Isolasi Peralatan dan Ril<br />
<br />
2.3.1 Kelas Isolasi dan Kekuatan Isolasi dari Peralatan<br />
Untuk tingkat kekuatan isolasi peralatan tenaga listrik telah ditetapkan kelas isolasi dan tingkat dasar terhadap implus (BIL = Basic Impluse Insulation level) yang harus memenuhi setandar sesui yang tercantum pada tebel berikut :<br />
Tegangan system normal (kV) Kelas Isolasi BIL (kV) Tegangan pengujian Implus (kV) Tegangan Pengujian Frekuensi Rendah (kV)<br />
<br />
<br />
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Catatan : “A” menunjukan kelas isolasi standar</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-char-type: symbol; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Symbol;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Symbol;">v</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;"><br />
• Nomor dalam [ ] menunjukan tingkat isolasi sub-standar<br />
• Anaka-angka dalam kolom “a” diterapkan pada peralatan pada umumnya<br />
• Angka-angka kolom “b” dipakai pada peralatan-peralatan khusus, a.1. kapasitor pengait power line carrier<br />
• digunakan untuk isolasi yang dikurangfi pada system yang ditahan.<br />
<br />
BIL dibuat dengan memperhatikan harga puncak gelombang petir, kemampuan pengaman dari berbagai alat pelindung serta pengalaman dan peraktek di dunia. Isolasi yang dipilih dalam table pada umumnya yang dipilih sesuai dengan tegangan nominal sistim yang dipilih, tetapi tidak harus selalu sama. Tingkat isplasi yang pertama untuk tingkat isolasi penuh (full0 dan yang terakhir masuk tingkat isolasi yang dikurang. Isolasi penuh dipakai untuk peraltn yang dihubungkan pada system dengan pembumian tidak efektif dan tingkat isolasi yang dikurangi (diturunkan0 untuk system dengan petanan yang efektif. Ini disebabkan karena kenikan tegngan pada fasa yang sehat untuk ganggan 1 fasa ke tanah pada system dengan pengetanahan efektif lebih rendah dibndingkan dengan keadaan pengetanaan tidak efektif. Sebagai perbandingan diberikan IEC tentang tingkat isolasi lihat table berikut :<br />
Tegangan Maksimum untuk perencanaan peralatn um (kV) Tegangan pengujian (kV) Tegangan pengujian frekuensi rendah (kV)<br />
Isolasi Penuh Isolasi dikurangi Isolasi penuh Isolasi dikurangi<br />
100 450 380 185 150<br />
123 550 450 230 185<br />
145 650 550<br />
450 275 230<br />
185<br />
170 750 660<br />
550 325 275<br />
230<br />
245 1050 900<br />
825<br />
750 460 395<br />
350<br />
325<br />
300 1175<br />
1050<br />
900 510<br />
460<br />
395<br />
362 1300<br />
1175<br />
1050 570<br />
510<br />
460<br />
420 1675<br />
1550<br />
1425<br />
1300 740<br />
680<br />
630<br />
570<br />
525 1800<br />
1675<br />
1550<br />
1425 790<br />
740<br />
680<br />
630<br />
Table Isolasi Seperti Direkomendasiakn oleh internasional electrotechnical commission<br />
Tegangan ketahanan implus harus dapat ditahan oleh peralatn ; pengujiannya dilakukan dengan gelombang penuh dengan harga puncak dari gelombang standar (1 X 40 μs) seperti dispessifikan dalam table diatas untuk pengujian di pabrik. Untuk trafo tenaga dan trafo tegangan, disampinggujian implus gelombnag penuh, diuji pula dengan gelombang terpotong dengan harga puncak kira-kira 1,15 kalinya.<br />
Rekomendasi IEC yang menyatakan bahwa untuk UHV tegangan ketanah dasar surja hubung bersama dengan (tindak sendiri) tegangan ketahanaan dasar surja petir menentukan tingkat isolasi. Tegangan ketahaan dasar adalah nilai yang diminta dari :<br />
a. tegangan ketahanan yang konvesional untuk isolasi yang tidak dapat kembali normal (non-self restoring)<br />
b. tegangan ketahanan statistis (kebolehjadian 90%) untuk isolasi yang dapat kembali norma (self restoring)<br />
<br />
2.3.2 Kekuatan Isolasi Isolator<br />
Mskipun tegangan ketahanan implus dari isolator umumnya ditentukan oleh bentuknya (terutama panjang efektifnya), tetapi ia jiga sangat dipengaruhi oleh jarak relative ke tanah dan kontribusi dalam dari bushingnya. Mengatasi kecemaran hannya dengan jarak bocor kadang-kadang menyebabkn isolator itu menjadi terlalu panjang dan mahal. Karena itu penentuan kekuatan isolasinya harua dilakuan dengan mempertimbngkan semua factor antara lain keadaan kecemaran ; pentingnya system ; kesukarn pekerjan pencucian isolator ketika pelayanan terhenti dan ekonomi yang berhubungan dengan penggunaan isolator yang tahan kecemaran (contaminasion proof) pencucian dalam keadaan bertegangan (hot line washing) ; pengunaan isolator tahan air (seperti campuran gemuk silikcon) ; instalasi pasangan dalam atau kombinasi dari hal-hal diatas.<br />
<br />
2.3.3 Ruang Bebas Ril<br />
Ruang bebas ril (bus spacing) dari G.I harus ditentukan kekuatan isolasinya terhadap tegangan lebih frekuensi rendah, surja hubung dan surja petir selalu tidak lebih rendah dari pada peralatn dalam gardu. Mka tidak mungkin terjadi lompatn sebelum peralatn mengalminya. Untuk memenuhi persyaratan ini perlu diperhatikan beberapa ketentuaan yang akan diperinci lebih lanjut.<br />
Jarak isolasi minimum ke tanah adalah jarak minimum penghantar ke tahan atau ke isolator yang mempunyai potensial yang sama dengan tanah. Jarak minimum antar fasa adalah jarak minimum antara fasa-fasa atau isolator yang mempunyai potensial yang sama denagn fasa-fasa, jarak yang melebihi harga ini harus tetap ada dalam keadaan oprasi yang bagai manapun (keadaan udara apapun) serta ayunan penghantar yang disebabkan oleh angina atau arus hubung singkat dan sebagainya. <br />
Berdasarkan rekomendasi dan pertimbangan jarak isolasi minimum ke tanah diberikan dalam table di bawah ini, bila dimisalakan bahwa 110 % dari panjang sela batang l0 untuk tegangan lompatan 50 % dari gelombang implus standar yang sesuai dengan BIL dianggap sebagai panjang sela batang untuk tegangan lompatan 0 %. Untuk memperhitungkan distribusi kuat medan listrik, keadaan udara dan sebagainya maka harga tersebut diperkalikan dengan factor kopensasi 1,09. dengan mengigat pengfalaman dan peraktek di dunia, maka 120 % dari panjang sela batang l0 X 1,09 dianggap sebagai jarak isolasi minimum seperti ditunjukan dalam table kolom 3.<br />
Kelas isolator BIL Jarak isolasi minimum (cm) Jarak isolasi standar (cm)<br />
Ke tanah Antar fasa Ke tanah Antar fasa<br />
3<br />
6<br />
(10)<br />
10<br />
(20)<br />
20<br />
(30)<br />
30<br />
40<br />
50<br />
60<br />
70<br />
80<br />
100<br />
120<br />
140<br />
170<br />
200 45<br />
60<br />
(75)<br />
90<br />
(125)<br />
150<br />
(170)<br />
200<br />
250<br />
300<br />
350<br />
400<br />
450<br />
550<br />
650<br />
750<br />
900<br />
1050 7<br />
9<br />
12<br />
14<br />
20<br />
25<br />
28<br />
35<br />
45<br />
55<br />
65<br />
76<br />
88<br />
108<br />
130<br />
150<br />
180<br />
210 9<br />
12<br />
15<br />
18<br />
25<br />
32<br />
35<br />
44<br />
56<br />
69<br />
81<br />
95<br />
110<br />
135<br />
160<br />
190<br />
225<br />
265 25<br />
25<br />
<br />
30<br />
<br />
40<br />
<br />
50<br />
<br />
<br />
85<br />
100<br />
<br />
140<br />
<br />
190<br />
260<br />
330 50<br />
50<br />
<br />
60<br />
<br />
75<br />
<br />
95<br />
<br />
<br />
150<br />
170<br />
<br />
230<br />
<br />
300<br />
400<br />
500<br />
Table ruang bebas riluntuk berbagai kelas isolasi<br />
Meskipun harga puncak dari surja petir yang mengenai fasa berubah tergantung dari factor percabangan, factor kaitan induksi di fasa-fasa lain dan factor antenuasi di saluran, beda potensial 1,5 kali dianggap cukup.gelombnag berjalan yang berbeda peranbatannya dibagi atas 2 komponen : gelombang antar fasa dengan rangkaian kembali melalui saluran lain dan gelombang antara fasa ke tanah dengan rangkaian kembali melalui tanah. Gelombang yang melalui tanah akan mempunyai atenuasi relative lebih besar. Maka dengan memakai panjang sela batang pada tegangan lompat 50% sebagai dasar, jarak isolasi minimum antar fasa 150% kali panjang sela batang sesuai dengan BIL-nya. Hal ini dapat dilihat pada table di atas pada kolom 4<br />
Ruang bebas standar adalah harga –harga standar dalam perencanaan ril dan ditentukan agar jarak isolasi itu selalu lebih besar dari jarak minimum dalam keadaan yang bagaimanapun, dengan memperhitungkan diameter penghantar, ayunan penghantar akibat anggin atau arus hubung singkat dan sebagainya. Untuk tegangan yang kurang dari 11 kV, jarak isolasi minimum itu sangat pendek ,karena itu harus diperhatikan pula gangguan dari burung dan binatang-binatang lain serta jarak keamanan (safety distance) seperlunya. Untuk keadaan dimana arus hubung singkat sangat besar dan untuk penghantar khusus, jarak isolasi itu harus diperhitingkan.<br />
<br />
2.3.4 Kekuatan Isolasi Kabel Tenaga<br />
Kekuatan isolasi dari table yang berisi minyak untuk tegangan lebih dari 66 kV, misalnya, dalam standar ditentukan sebagai berikut :<br />
a. pengujian ketahanan tegangan implus harus dilakukan pada 110% dari BIL pada suhu yang sesuai dengan suhu maksimum yang diizinkan dan pada 120% untuk suhu normal.<br />
b. Untuk pengujian ketahanan tegangan frekuensi rendah ada dua macam pengujian : pengujian ketahanan tegangan frekuensi rendah atas kebel di dalam hasperal (selama 10 menit) dan pengujian ketahanan frekuensi rendah untuk waktu yang lama (6 jam) atas sepotong contoh. Harga-harga tegangan penguji ditunjukan pada table berikut :<br />
c. <br />
Tegangan Nominal (kV)<br />
Kelas Isolasi (normal)<br />
Tegangan Pengujian haspen (kV)<br />
Tegangan Pengujian Contoh (kV) 66<br />
60<br />
90<br />
130 77<br />
<br />
70<br />
<br />
100<br />
<br />
150 110<br />
<br />
100<br />
<br />
140<br />
<br />
210 150<br />
<br />
140<br />
<br />
200<br />
<br />
300 220<br />
<br />
170<br />
<br />
240<br />
<br />
360 275<br />
<br />
200<br />
<br />
280<br />
<br />
420<br />
Table pengujian tegangan ketanahan frekuensi rendah untuk kabel tenaga berisi minyak<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
BAB III <br />
PENUTUP<br />
3.1 Simpulan <br />
Berdasarkan hasil pembahasan dapat ditarik suatu simpulan bahwaisolasi dalam gardu induk bermacam-macam sesuai dengan fungsi masing-masing. Dimana isolasi pada G.I ini berfungsi untuk mengatasi gangguan yang ditimbulkan oleh alam sekitar. Gangguan itu seperti gelombang sambaran petir, hubung singkat satu fasa.<br />
Dari gangguan-ganguan tersebut yang paling berbahaya untuk G.I adalah ganguan 1 fasa ke tanah. Untuk ganguan ini tidak cukup mengatasinya dengan isolasi pada G.I, tetapi yang lebih baik mengatasi ganguan ini dengan system pertanahan (grounding) karena grounding dapat memangkas kecuraman gelombang pada saat gangguan 1 fasa tersebut. namun tidak hannya grounding saja yang berperan dalam mengatasi ganguan ini tapi harus ada koordinasi antar isolasi seperti koordinasi peralatan-peralatan berikut ; cela udara, isolator, grounding dan arrester.<br />
Tingkat isolasi di daerah yang tercemar dan tidak tercemar berbeda kekuatan isolasinya,. Daerah yang tercemar membutuhkan isolasi yang lebih kuat.<br />
Sebelum pembangunan G.I sebaiknya kita menganalisis daerah yang akan di bangun G.I tersebut apakah berada di daerah dengan rata-rata guruh (petir) tinggi dalam satu tahun apa tidak karena di daerah yang rawan sambaran petir membutuhkan isolasi yang lebih juga.<br />
DAFTAR PUSTAKA<br />
<br />
Arismunandar, A dan Kuwahara. ……. Teknik Tenaga Listrik,Jjilid III Gardu Induk. Jakarta : Erlangga, 2004<br />
Dunia Listrik. 2009. lightning arrester. (Online), (http://google, diakses 30 September 2010 )<br />
Elektro Indonesia. 2001. Transformator Daya dan Pengujiannya. (Online), (http://google, diakses 30 September 2010 )</span>Electrizerhttp://www.blogger.com/profile/09205062418711841458noreply@blogger.com1